Laskar89 adalah kelompok main hakim sendiri kontroversial yang beroperasi di Indonesia dan telah menuai pujian dan kritik atas tindakannya. Kelompok yang mengambil namanya dari tahun kemerdekaan Indonesia (1945) ini dikenal dengan upayanya memerangi kejahatan dan melindungi masyarakat di tanah air. Namun metode dan taktiknya dipertanyakan oleh organisasi hak asasi manusia dan pemerintah.
Laskar89 didirikan pada tahun 1989 oleh pensiunan perwira militer Muchdi Purwopranjono, dengan tujuan untuk mempromosikan keadilan sosial dan memerangi kejahatan di Indonesia. Kelompok ini dengan cepat memperoleh pengikut dan sejak itu mendirikan cabang di berbagai kota di seluruh negeri. Anggota Laskar89 biasanya adalah mantan personel militer atau polisi, serta warga sipil yang memiliki misi yang sama dengan kelompok tersebut.
Salah satu kegiatan utama Laskar89 adalah melakukan patroli di lingkungan sekitar untuk mencegah tindakan kriminal dan memberikan perlindungan kepada warga. Kelompok ini juga menawarkan bantuan kepada korban kejahatan dan bekerja sama dengan pihak berwenang setempat untuk mengatasi masalah keamanan. Selain itu, Laskar89 terlibat dalam program penjangkauan masyarakat, seperti memberikan bantuan kepada para tunawisma dan mengorganisir inisiatif pendidikan.
Meskipun ada upaya untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan di Indonesia, Laskar89 telah menghadapi kritik karena taktik main hakim sendiri dan dugaan pelanggaran hak asasi manusia. Kelompok ini dituduh menggunakan kekuatan berlebihan dan terlibat dalam pembunuhan di luar proses hukum, serta menargetkan individu berdasarkan keyakinan agama atau politik mereka. Organisasi hak asasi manusia telah menyerukan penyelidikan atas tuduhan tersebut dan mendesak pemerintah untuk meminta pertanggungjawaban Laskar89 atas segala pelanggaran.
Menanggapi kritik tersebut, Laskar89 membela tindakannya, dengan alasan perlunya mengambil sikap tegas terhadap kejahatan dan menegakkan supremasi hukum di Indonesia. Kelompok tersebut menyatakan bahwa anggotanya dilatih untuk bertindak sesuai dengan pedoman hukum dan hanya menggunakan kekerasan sebagai upaya terakhir. Laskar89 juga menekankan komitmennya untuk bekerja sama dengan otoritas setempat dan menghormati hak-hak semua individu.
Kontroversi seputar Laskar89 menyoroti tantangan dalam menyeimbangkan masalah keamanan dan pertimbangan hak asasi manusia di Indonesia. Meskipun upaya kelompok ini untuk memerangi kejahatan patut dipuji, tindakan mereka harus dilakukan dengan cara yang menjunjung tinggi supremasi hukum dan menghormati hak-hak semua individu. Ke depan, penting bagi Laskar89 untuk mengatasi kekhawatiran yang dikemukakan oleh para kritikus dan menunjukkan komitmen terhadap akuntabilitas dan transparansi dalam operasinya.